Peran
Ibu Rumah Tangga dalam Perekonomian Keluarga
Indonesia
merupakan salah satu Negara berkembang di Asia tenggara yang di himpit di
tengah garis katulistiwa, atau yang sering di katakan orang dalam bahasa
kerennya, zamrud katulistiwa. Agaknya nama ini tidak sinkron dengan kenyataannya
bahkan bisa di katakan paradox, negara Indonesia termasuk Negara yang perekonomiannya
terbelakang sebab angka pertumbuhan ekonominya tidak dapat menembus kisaran 4%.
Sungguh suatu hal yang ironis yang harus di alami oleh negeri yang terkenal kaya
ini.
Potret buram perekonomian
yang terpampar jelas dengan adanya kesenjangan ekonomi yang menganga pada masyarakat
kita. Yang kaya makin kaya yang miskin
makin miskin sebagai informasi bila distandarkan dengan pendapatan masyarakat menurut 1$ amerika perhari
maka akan di dapatkan data yang mengejutkan lebih dari 45% penduduk di
negeri kita pendapatannya perhari sama atau bahkan kurang dari itu, sungguh angka
yang memprihatinkan. Dengan pendapatan yang demikian bisa dibayangkan seperti apa
tingkat kesejahtraan mereka, ditambah lagi jumlah pengangguran yang juga tidak sedikit,
agaknya turut melengkapi kondisi ini.
Keterkaitannya dengan
upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian ekonomi masyarakat ternyata
memang harus ditangani secara holistic dengan memanfaatkan segala potensi yang
ada. Disinilah aspek pemberdayaan ekonomi keluarga menjadi sebuah pasing point
untuk memajukan kesejahtraan masyarakat. Yang menjadi persoalannya adalah tingakat
pendidikan masyarakat yang masih rendah dan
ketrampilan yang minim selalu menjadi kendala utama yang menghambat di tambah lagi
sempitnya lapangan pekerjaan yang ada.
Sejak terbentuknya
kesempatan kerja bagi wanita di luar peran rumah tangga, wanita menyesuikan perannya
sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Partisipasi kerja ini tidak
saja menyebabkan penambahan penghasilan rumah tangga, tetapi dengan meningkatkan
peran wanita dalam mengambil keputusan. Perempuan yang bekerja merupakan salah satu
bentuk mobilitas social perempuan. Mobilitas yang di lakukan berdasarkan kemampuan
dan potensi baik secara pendidikan maupun kemandirian belum mencapai prosentasi
yang sama dengan laki-laki. Umumnya mobilitasi social permpuan masih mengikuti pola
tradisional, secara tradisional perempuan mengalami mobilitasi melalui perkawinan.
Peran perempuan setelah perkawinan adalah melahirkan, dimana peran ini dinamakan
peran reproduktif. Peran ini tidak bisa digantikan oleh laki-laki karena memang
sifatnya kodrati dan tidak bisa dihindari. Perempuan berperan sebagai pencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan keluarga mayoritas bekerja sebagai pedagang keliling dan
petani. Kondisi keluarga yang serba kekurangan dan laki-laki hanya sebagai pekerja
musiman sehingga perempuan sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga.
Dengan melihat latar
belakang diatas, maka tujuan penelitian adalah:
1.
Untuk mengetahui
peran ibu dalam keluarga.
2.
Untuk mengetahui
strategi perempuan dalam menghadapi masalah ekonomi keluarga
Jenis penelitian
ini adalah kualitatif dengan pendekatan study kasus. Sedangkan jenis data yang
digunakan berupa sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya yaitu Kami telah melakukan survey terhadap masyarakat Desa Kemoneng,
Kecamatan Trageh, Dusun Pesantren dengan tema “Peran Ibu terhadap Perekonomian Keluarga. Dari
16 responden yang kami teliti, 3 diantaranya mengaku tidak bekerja karena suaminya
tidak memperbolehkan, hal ini disebabkan penghasilan suaminya cukup untuk menafkahi
kebutuhan keluarga. Dan responden lainnya mengaku selain sebagai ibu rumah tangga,
mereka juga bertani, berdagang, membuat krupuk untuk dijual ke took terdekat dan
sebagai pencetak foto. Tehnik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi terhadap
peran ibu rumah tangga dalam perekonomian keluarga, interview terhadap ibu rumah
tangga yang terdiri dari petani, pedagang,
dll. Untuk dokumentasi mencatat data
yang sudah ada. Tehnik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan cara menggambarkan atau
melukiskan keadaan atau obyek peneliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak, yang dapat diperoleh dari observasi dan wawancara kemudian diolah lalu
dianalisis di interprestasikan secara rasional.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
Bahwa ibu rumah tangga
mempunyai peranan penting dalam perekonomian keluarga, selain sebagai pendidik anak,
sebagai pengolah keluarga, ibu juga berperan dalam membantu menafkahi kebutuhan
keluarga. Misalnya, bekerja sebagai petani jagung dan padi, kemudian hasil dari
tani tersebut untuk di makan dan sebagian lainnya untuk di jual, berdagang kepasar
dengan menjual hasil panen sendiri, misalnya ketika musim manga mereka berjualan
manga dan ketika panen nangka mereka berjualan nangka.
2.
Srategi yang digunakan
dalam menghadapi masalah ekonomi dalam keluarga yaitu dengan cara memanfaatkan
SDM yang ada, memperpanjang jam kerja dan penekanan biaya pengeluaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar