Selasa, 25 Juni 2013

Peran Ibu Rumah Tangga dalam Perekonomian Keluarga
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang di Asia tenggara yang di himpit di tengah garis katulistiwa, atau yang sering di katakan orang dalam bahasa kerennya, zamrud katulistiwa. Agaknya nama ini tidak sinkron dengan kenyataannya bahkan bisa di katakan paradox, negara Indonesia termasuk Negara yang perekonomiannya terbelakang sebab angka pertumbuhan ekonominya tidak dapat menembus kisaran 4%. Sungguh suatu hal yang ironis yang harus di alami oleh negeri yang terkenal kaya ini.
Potret buram perekonomian yang terpampar jelas dengan adanya kesenjangan ekonomi yang menganga pada masyarakat kita. Yang kaya makin kaya yang miskin  makin miskin sebagai informasi bila distandarkan dengan pendapatan   masyarakat menurut 1$ amerika  perhari  maka akan di dapatkan data yang mengejutkan lebih dari 45% penduduk di negeri kita pendapatannya perhari sama atau bahkan kurang dari itu, sungguh angka yang memprihatinkan. Dengan pendapatan yang demikian bisa dibayangkan seperti apa tingkat kesejahtraan mereka, ditambah lagi jumlah pengangguran yang juga tidak sedikit, agaknya turut melengkapi kondisi ini.
Keterkaitannya dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian ekonomi masyarakat ternyata memang harus ditangani secara holistic dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Disinilah aspek pemberdayaan ekonomi keluarga menjadi sebuah pasing point untuk memajukan kesejahtraan masyarakat. Yang menjadi persoalannya adalah tingakat pendidikan masyarakat  yang masih rendah dan ketrampilan yang minim selalu menjadi kendala utama yang menghambat di tambah lagi sempitnya lapangan pekerjaan yang ada.
Sejak terbentuknya kesempatan kerja bagi wanita di luar peran rumah tangga, wanita menyesuikan perannya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Partisipasi kerja ini tidak saja menyebabkan penambahan penghasilan rumah tangga, tetapi dengan meningkatkan peran wanita dalam mengambil keputusan. Perempuan yang bekerja merupakan salah satu bentuk mobilitas social perempuan. Mobilitas yang di lakukan berdasarkan kemampuan dan potensi baik secara pendidikan maupun kemandirian belum mencapai prosentasi yang sama dengan laki-laki. Umumnya mobilitasi social permpuan masih mengikuti pola tradisional, secara tradisional perempuan mengalami mobilitasi melalui perkawinan. Peran perempuan setelah perkawinan adalah melahirkan, dimana peran ini dinamakan peran reproduktif. Peran ini tidak bisa digantikan oleh laki-laki karena memang sifatnya kodrati dan tidak bisa dihindari. Perempuan berperan sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mayoritas bekerja sebagai pedagang keliling dan petani. Kondisi keluarga yang serba kekurangan dan laki-laki hanya sebagai pekerja musiman sehingga perempuan sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga.
Dengan melihat latar belakang diatas, maka tujuan penelitian adalah:
1.      Untuk mengetahui peran ibu dalam keluarga.
2.      Untuk mengetahui strategi perempuan dalam menghadapi masalah ekonomi keluarga
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan study kasus. Sedangkan jenis data yang digunakan berupa sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu Kami telah melakukan survey terhadap masyarakat Desa Kemoneng, Kecamatan Trageh, Dusun Pesantren dengan tema  “Peran Ibu terhadap Perekonomian Keluarga. Dari 16 responden yang kami teliti, 3 diantaranya mengaku tidak bekerja karena suaminya tidak memperbolehkan, hal ini disebabkan penghasilan suaminya cukup untuk menafkahi kebutuhan keluarga. Dan responden lainnya mengaku selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga bertani, berdagang, membuat krupuk untuk dijual ke took terdekat dan sebagai pencetak foto. Tehnik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi terhadap peran ibu rumah tangga dalam perekonomian keluarga, interview terhadap ibu rumah tangga yang terdiri dari petani,  pedagang,  dll. Untuk dokumentasi mencatat data yang sudah ada. Tehnik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan cara menggambarkan atau melukiskan keadaan atau obyek peneliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, yang dapat diperoleh dari observasi dan wawancara kemudian diolah lalu dianalisis di interprestasikan secara rasional.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Bahwa ibu rumah tangga mempunyai peranan penting dalam perekonomian keluarga, selain sebagai pendidik anak, sebagai pengolah keluarga, ibu juga berperan dalam membantu menafkahi kebutuhan keluarga. Misalnya, bekerja sebagai petani jagung dan padi, kemudian hasil dari tani tersebut untuk di makan dan sebagian lainnya untuk di jual, berdagang kepasar dengan menjual hasil panen sendiri, misalnya ketika musim manga mereka berjualan manga dan ketika panen nangka mereka berjualan nangka.
2.      Srategi yang digunakan dalam menghadapi masalah ekonomi dalam keluarga yaitu dengan cara memanfaatkan SDM yang ada, memperpanjang jam kerja dan penekanan biaya pengeluaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar